Rabu, 17 Februari 2010

SATUAN KARYA PRAMUKA


1. Pengertian

Untuk mencapai tujuan gerakan premuka, maka proses pembinaan peserta didik harus diarahkan pada pengembangan dan pembinaan watak, moral, jasmani,bakat, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan melalui kegiatan yang dilaksanakan sebanyak mungkin dengan kegiatan praktek secara praktis dengan menggunakan sistem among, prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Dibentuklah gugus depan sebagai wadah utama pembinaan kepribadian dan satuan karya pramuka (SAKA) sebagai wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan ketrampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk melaksanakan bakti pada masyarakat, melalui berbagai bidang kejuruan.

Satuan karya Pramuka (SAKA) adalah wadah pendidikan kepramukaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman parapramuka dalam berbagai bidang.

Guna menciptakan keseragaman dan ketertiban dalam organisasi maka diterbitkan surat keputusankwartir nasional Gerakan Pramuka nomor 032 tahun 1989 yang mengatur tentang satuan karya pramuka (SAKA).

2. Tujuan Dan Sasaran

a. Tujuan

1. Mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman dalam berbagai bidang kejuruan tertentu.

2. Meningkatkan motivasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan produktif.

3. Memberikan bekal bagi kehidupan dan penghidupannya.

4. Memberikan bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang pembangunan nasional pembangunan nasional.

b. Sasaran

1. Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.

2. Meningkatkan kemantapan mental dan fisik.

3. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta tanggungjawab kepada Tuhan YME.

4. Memiliki sikap dan cara berpikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya.

5. Melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdaya guna dan tepat guna.

6. Dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positifsesuai dengan minat dan bakat.

7. Menjalankan satya dan darma pramuka secara nyata.

3. Fungsi

a. wadah pengenalan awal, pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan ketrampilan di bidang kejuruan tertentu.

b. Sarana untuk pelaksanan kegiatan nyata dan produktif serta bakti ada masyarakat.

c. Pelengkap pendidika kepramukaan di gugus depan.

d. Alat untuk pencapaian tujuan gerakan pramuka.

4. struktur satuan karya

a. organisasi

· Saka dibentuk ditiap Ranting dan berada di bawah wewenang dan pembinaan Kwartir Ranting, apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka maka pembentukan Saka bisa dilaksanakan di Kwartir Cabang.

· Saka minimal beranggotakan 10 orang dan maksimal 40 orang serta minimal terdiri dari 2 krida yang masing-masing beranggotakan antara 5 sampai 10 orang.

· Jika satu Saka anggotanya lebih dari 40 orang maka dapat dijadikan menjadi 2 Saka atau lebih.

· Anggota Saka putra dan putri dipisahkan dengan Saka putra dibina oleh Pamong Saka putra dan anggota saka putri dibina oleh pamong Saka putri.

· Anggota Saka dikelompokan dalam satuan kecil yang diberi nama krida-krida beranggotakan minimal 5 orang dan maksimal 10 orang.

· Anggota Saka ialah Pramuka Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega dari gugusdepan-gugusdepan, Pramuka Penggalang, calom Penegak dan calon Pandega dengan seijin pembina gugusdepannya dapat menjadi anggota saka dengan syarat paling lambat 1 tahun setelah masuk dalam Saka harus sudah dilantik sebagai Penggalang Terap, Penegak Bantara atau Pandega.

· Pemuda bukan Pramuka yang berusia antara 14 s.d. 25 tahun dapat diterima sebagai anggota Saka dengan ketentuan paling lambat 6 bulan setelah masuk Saka wajib bergabung dengan salah satu gugusdepan.

· Dalam Saka dibentuk Dewan Saka dan Dewan Kehormatan Saka yang prinsipnya sama dengan Dewan Ambalan dan Dewan Kehormatan Ambalan.

b. Pimpinan, Pamong dan Instruktur Saka

· Dalam rangka usaha untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Saka di tingkat Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas perlu dibentuk pimpinan Saka.

· Guna melaksanakan proses pembinaan di dalam Saka perlu ditetapkan Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka.

· Guna menyelengarakan program peningkatan kemampuan dan ketrampilan anggota Saka perlu diangkat Instruktur Saka yang mempunyai keahlian dalam bidang kejuruan tertentu dan bertugas membantu Pamong Saka.

· Masa bakti Pimpinan Saka sama dengan masa bakti Kwartinya sedangkan masa bakti Pamong dan Instruktur Saka adalah dua tahun.

5. Macam Satuan Karya

Ada 11 Satuan Karya Pramuka (SAKA) yang ada dalam Gerakan Pramuka, yaitu:

  1. Saka Bahari: Bidang Kelautan
  2. Saka Bakti Husada: Bidang Kesehatan
  3. Saka Bhayangkara: Bidang Kepolisian
  4. Saka Dirgantara: Bidang Keudaraan
  5. Saka Kencana: Bidang Kependudukan
  6. Saka Taruna Bumi: Bidang Pertanian
  7. Saka Wana Bakti: Bidang Kehutanan
  8. Saka Bina Sosial: Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial
  9. Saka Pandu Wisata: Bidang Kepariwisataan
  10. Saka Wirakartika: Bidang Pertahanan Bela Negara

Ada satu lagi yang hanya baru ada di Kabupaten Pramuka Kwartir Cabang 11.06 Purworejo yang merupakan Satuan Karya satu-satunya ada di Indonesia yaitu Saka Teknologi yang membidangi Ilmu Tekhnologi.

Teori Dan Teknik Kepemimpinan

(LEADERSHIP)

oleh andre disampaikan pada kemah bakti


Pemimpin merupakan faktor penentu dalam menentukan hasil usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi. Sehingga pada prinsipnya, pemimpinlah yang mempunyai kesempatan yang paling besar untuk “merubah jerami menjadi emas” atau “merubah tumpukan uang menjadi abu”.

Peribahasa tersebut di atas menjelaskan bahwa faktor pemimpin merupakan faktor utama/penting yang dapat menentukan maju mundur juga bisa hidup matinya suatu usaha bersama dan kepemimpinan merupakan kunci pembuka suksesnya organisasi/usaha.

A. Teori Kepemimpinan

Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, dengan menonjolkan dari latar belakang sejarah (histories), sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama, tugas dari seorang pemimpin, dan sebagainya.

B. Latar Belakang Sejara

Kepemimpinan muncul bersama-sama dengan adanya peradaban manusia. Yaitu sejak nenek moyang manusia berkumpul bersama dan terjadi kerjasama antar manusia. Pada saat itu akan muncullah seorang manusia yang paling tua, paling kuat, paling cerdas, paling bijaksana, atau paling berani yang menjadi pemimpin.

Sebab-sebab munculnya seorang pemimpin :

  1. Teori Genesis, yang menyatakan pemimpin itu tidak dibuat, tetapi pemimpin itu timbul atau ada dengan sendirinya.
  2. Teori Sosial, pemimpin itu harus dipersiapkan(melalui pendidikan), setiap orang bisa menjadi pemimpin bila mendapat pendidikan yang layak
  3. Teori Ekologis (Sintesis), pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mempunyai bakat pemimpin dan kemudian dikembangkan melalui usaha pendidikan dan mengembangkan pengalaman.

C. Tipe-Tipe (Gaya) Kepemimpinan

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen,watak serta kepribadian sendiri yang unik dan khas sehingga berbeda dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe yang baik dan ada juga yang buruk, atau malah ada juga yang merupakan gabungan dari keduanya, seperti contoh-contoh di bawah ini :

1. Tipe Deserter (Pembelot), adalah tipe pemimpin yang bermoral rendah, tidak mempunyai loyalitas (rasa pengabdian/memiliki) dan tidak merasa terlibat.

2. Tipe Birokrat, adalah tipe seorang pemimpin yang patuh, taat, cermat dan keras dalam menegakkan peraturan

3. Tipe Misionaris, adalah tipe seorang pemimpin yang terbuka, penolong, ramah, dan lembut hati.

4. Tipe Developer (Pembangun), adalah tipe seoanrang pemimpin yang kreatif, dinamis,, baik dalam pelimpahan wewenang, juga percaya kepada para bawahannya.

5. Tipe Otokrat, adalah tipe seorang pemimpin yang tegas tetapi cenderun kasar, sedikit bersifat diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, angkuh dan bandel.

6. Tipe Benevolent Autocrat (Otokrat Yang Baik), adalah tipe seorang pemimpin yang baik, lancar dan tertib dalam melaksanakan peraturan juga ahli dalam mengorganisir

7. Tipe Kompromiser (Pengkompromi), adalah tipe seorang pemimpin yang sifatnya mudah berubah (tidak tetap) pendirian dan lemah dalam mengambil keputusan.

8. Tipe Eksekutif, adalah tipe seorang pemimpin yang dapat memberikan motivasi serta menjadi contoh, tekun, pandangan serta wawasannya luas.

9. Tipe Kharismatik, adalah tipe seorang pemimpin yang mempunyai kelebihan daya tarik dan pembawaan tinggi. Dianggap oleh bawahannya, bahwa pemimpin tipe ini mempunyai kelebihan,kekuatan yang luar biasa yang dapat membuat orang banyak kagum.

10. Tipe Paternalistik (Kebapakkan) adalah tipe seorang pemimpin yang suka melindungi tetapi jarang mempunyai kesempatan, banyak mengambil keputusan sendiri, suka berinisiatif, banyak fantasi, dan tidak mudah percaya pada orang lain.

11. Tipe Militeristis, adalah tipe seorang pemimpin yang suka memerintah, menghendaki kepatuhan yang mutlak/sepenuhnya dari para bawahan/anggotanya, banyak unsur formalitas kerja serta disiplin yang kaku.

12. Tipe Administrative, adalah tipe seorang pemimpin yang baik dalam penyelenggaraan administrasi, seperti ketatausahaan yang rapi, berpikir efektif dan efisien.

D. Syarat-Syarat Kepemimpinan

Hal ini dikaitkan dengan 3 hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:

    1. Kekuasaan
    2. Kewibawaan
    3. Kemampuan

Selain itu pula harus diperhatikan penguasaan konsep-konsep, potensi yang dimiliki serta motivasi yang dapat ditumbuhkan kadang-kadang ambisi juga diperlukan.

Kepemimpinan harus mempunyai unsur kemampuan untuk mempengaruhi orang lain (bawahan/kelompoknya) untuk melakukan suatu pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

E. Teknik Kepemimpinan

Beberapa teknik kepemimpinan meliputi beberapa kategori, yaitu :

1) Etika Profesi Pemimpin yaitu kewajiban yang dimiliki seorang pemimpin, bagaimana seharusnya tingkah laku seorang pemimpin dan pengembangan moralnya.

2) Dinamika Kelompok yaitu terjadinya interaksi (hubungan timbal balik) antar setiap anggota kelompok.

3) Komunikasi, arus informasi dan emosi yang tepat, penyampaian perasaan, pikiran dan kehendak kepada individu (kelompok) lain.

4) Pengambil Keputusan (Decision Making), adalah suatu hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin walaupun sebenarnya cukup sulit.

5) Ketrampilan Berdiskusi (Melakukan Kompromi), diskusi berarti memecahkan dalam berbagai potongan (bagian). Artinya diskusi bertujuan untuk memecahkan masalah untuk mengari jalan keluar dengan mengambil kesimpulan.

F. Sifat-Sifat Pemimpin

Pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang baik antara lain:

  1. Kuat mental dan fisik
  2. Bersemangat
  3. Ramah tamah dan kasih sayang
  4. Jujur
  5. Mempunyai kemampuan (ketrampilan)
  6. Tegas dan cepat dalam mengambil keputusan
  7. Cerdas dan bijaksana
  8. Berpengalaman
  9. Dapat dipercaya
  10. Dapat mengendalikan emosi
  11. Bersifat obyektif dan adil
  12. Bisa memberi perintah, celaan, pujian, dan koreksi
  13. Bisa menerima saran dan kritik
  14. Memperhatikan kelompoknya
  15. Menciptakan disiplin, dengan memberi contoh

UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

disusun oleh andri

disampaikan pada kemah bakti

Pengertian upacara

Upacara Adalah Serangkaian, Perbuatan Yang Ditata Dalam Suatu Ketentuan Peraturan Yang Wajib Dilaksanakan Dengan Khidmat Sehingga Merupakan Kegiatan Yang Teratur Dan Tertib, Untuk Membentuk Suatu Tradisi Dan Budi Pekerti Yang Baik.

Tujuan Upacara

Membentuk Manusia Yang Berbudi Pekerti Luhur Sehingga Menjadi Warga Negara Indonesia Yang Berjiwa Pancasila, Seperti Tercantum Pada Tujuan Gerakan Pramuka.

Agar peserta didik mampu:

  1. memiliki rasa cinta tanah air bangsa dan negara
  2. rasa tanggung jawab dan disiplin
  3. tertib dalam kehidupan sehari hari
  4. memiliki sifat gotong royong
  5. dapat memimpin dan dipimpin
  6. dapat melaksanakan upacara dengan tertib dan khidmat
  7. meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa


catatan:

Dalam Upacara Seorangpembina Harus Mampu Membuka Hati Peserta Didik Dan Memberikan Pendidikan Watak.

Upacara Bukanlah Kegiatan Rutinitas Semata Akan Tetapi Memiliki Nilai Strategis Sebagai Alat Pendidikan Dan Penanaman Rasa Bela Negara.